Senin, 27 April 2020

Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah

Mantan KA UPTD
Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias. Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Setiap bahan memiliki peluang diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah. Bahan limbah melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik. Beberapa bahan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan di antaranya adalah kaleng, plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas.

A. Jenis-jenis Produk Hiasan
Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut didukung pula oleh keragaman hayati dari masing-masing daerah. Perkembangan industri di setiap daerah juga membuka peluang diperolehnya bahan baku untuk kerajinan. Kerajinan menampilkan keindahan yang dihasilkan oleh keterampilan tangan dari proses pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan adalah produk hiasan.

Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita. Dilihat dari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) dan di luar rumah (eksterior). Hiasan di luar rumah dapat berfungsi untuk menghias pagar, taman, atau dinding bagian luar rumah. Produk hiasan di dalam rumah sangat beragam, berfungsi menghias dan membuat suasana tertentu di dalam ruangan. Hiasan yang digunakan di dalam rumah, sering disebut sebagai elemen estetis interior.

Selain produk hiasan eksterior dan interior produk hiasan juga dapat ditemui pada kendaraan maupun dikenakan manusia. Produk hiasan yang dipakai di tubuh manusia lebih dikenal dengan sebutan perhiasan. Perhiasan adalah sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik diri. Perhiasan biasanya terbuat dari emas ataupun perak dan terdiri dari berbagai macam bentuk mulai dari cincin, kalung, gelang, liontin dan lain-lain.

Selain perhiasan yang digunakan biasanya juga ada kelengkapan lain yang ada dibagian tubuh atau busana lainya yang sering disebut Aksesori. Aksesori ini terkadang memiliki dua fungsi yaitu sebagai benda hias dan benda pakai. Beberapa contoh aksesori yang sering digunakan pada bagian tubuh dan busana antara lain bros baju, bando, jepit rambut, pita rambut dan masih banyak yang lainnya. Dari berbagai macam hiasan yang ada di sekitar kita dapat dikelompokkan menjadi seperti bagan di bawah ini.
 Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
2. Produk Hiasan dan Nilai Estetik
Nilai estetik berhubungan dengan nilai keindahan dari suatu produk kerajinan. Beberapa produk hiasan hanya berfungsi sebagai elemen visual yang memperindah suasana dan tampilan suatu produk. Beberapa produk hiasan lainnya di samping memiliki fungsi hias, juga memiliki fungsi pakai. Contohnya kerajinan kincir angin yang ditempatkan di halaman, selain memiliki fungsi hias juga berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin.

Produk hiasan di dalam rumah seperti bingkai foto, memiliki fungsi sebagai hiasan dan untuk memajang foto atau gambar yang memiliki kenangan. Produk dengan fungsi pakai seperti tempat perhiasan bila memiliki nilai keindahan yang tinggi, dapat pula digolongkan menjadi produk hiasan.

Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Sebuah produk fungsional seperti misalnya gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari memiliki nilai estetik. Nilai fungsional gelas kaca yang dipakai sehari-hari lebih tinggi daripada nilai estetiknya. Sebuah gelas kristal yang digunakan untuk acara khusus memiliki nilai estetika yang cukup tinggi dan masih memiliki nilai fungsi karena dapat digunakan untuk minum. Beberapa contoh produk kerajinan hiasan yang ada di sekitar kita antara lain sebagai berikut.

Gambar ProdukUnsur EstetikCara Membuat
 Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
BentukBentuk miniatur perahu berbahan limbah karet lembaran
WarnaWarna terbentuk dari warna asli lembaran karet limbah sandal tersebut
TeksturDibanding miniatur dari kayu, bahan sandal jepit lebih tidak mudah lapuk, juga tidak mudah rusak saat terjatuh.
BentukBoneka dari limbah kulit jagung
WarnaPewarna makanan digunakan untuk memberi warna pada kulit jagung
TeksturTekstur boneka kulit jagung ini kasar karena berasal dari kuit jagung.
 Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
BentukMiniatur hewan unggas berbahan dasar limbah kulit keraang.
WarnaWarna putih merupakan warna asli dari limbah kulir kerang, warna merah pada bagian pial menggunkan cat.
TeksturTekstur miniatur unggas bergaris-garis mengikuti bentuk asli kulit kerang.
 Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
BentukKalung antik dari bahan dasar limbah tulang sapi
WarnaWarna putih merupakan warna asli leimbah tulang sapi yang dihaluskan permukaanya.
TeksturTekstur kalung dari limbah tulang sapi ini keras dan halus.
 Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
BentukMiniatur perahu berbahan dasar limbah kertas koran.
WarnaWarna mengikuti warna asli bahan kertas korann.
TeksturTekstur miniatur perahu berbahan kertas koran ini rapuh dan mudah rusak.

Kerajinan hiasan merupakan salah satu jenis industri kreatif yang menekankan pada keindahan (estetika). Untuk menghadirkan nilai keindahan itu, ada banyak strategi yang bisa dilakukan, agar produk yang anda ciptakan disukai konsumen.
  1. Pertama; pengembangan desain produk. Produk kerajinan hiasan yang didesain berbeda dengan yang ada di pasaran, akan menghasilkan suatu keunikan (diferensiasi), sehingga akan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif dibanding produk sejenis. Pengembangan desain produk bisa dilakukan, antara lain dengan pengembangan motif serta warna mengikuti trend dari permintaan konsumen.
  2. Kedua; menciptakan nilai tambah (value creation/ added). Agar tercipta nilai tambah, diperlukan kreativitas berpikir. Kretivitas berpikir adalah proses menghasilkan ide (gagasan) dan imajinasi, yang pada akhirnya ditransformasikan ke dalam bentuk inovasi Nilai tambah dimaksud adalah peningkatan kualitas, sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasaran. Dengan adanya daya saing dan kualitas bagus, itu juga menjadi salah satu penghambat bagi pesaing.
  3. Ketiga; inovasi. Inovasi ini tidak sekadar dimaknai dari produk saja. Tetapi meliputi prosesnya hingga distribusi. Inovasi menjadi suatu keharusan, sebagai upaya memberikan kemudahan dan meningkatkan layanan kepada pelanggan (konsumen).